Pompa
Hiram merupakan salah satu hasil kaya dari mahasiswa Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Subang sebagai salah satu Tugas Akhir mahasiswa.
Pompa
Hidram adalah pompa siklus yang memaanfaatkan tekanan arus air sebagai sumber
tenaga. Jadi pompa ini tidak membutuhkan listrik atau motor sebagai sumber
tenaga (pompa air tanpa motor). Sehingga pompa ini membutuhkan aliran air yang
kuat (bertekanan). Karena memakai aliran air maka sebagian air yang digunakan
untuk memompa akhirnya terbuang (terbuang ke sungai misalnya). Pompa ini cocok
diterapkan pada daerah yang sulit air karena letaknya lebih tinggi dari sumber
air.
Spesifikasi Pompa
Hidram:
Diameter In 60 mm
Diameter Ex 30 mm
Diameter pump 150
mm
Diameter up 113 mm
Pompa hidram ini
dapat menaikan air sampai dengan ±10 meter dengan head minimal 1 meter dan
dapat menyuplai air sampai dengan 5 liter/menit.
Bagian pertama
adalah unit tangki udara (air chamber) dan klep tusen (check valve). Klep tusen
berfungsi melewatkan air dari bawah dan menahan air dalam tangki untuk tidak
mengalir kembali kebawah. Setiap ada perpindahan air ke tangki maka udara dalam
tangki tertekan. Udara yang tertekan akhirnya menekan air untuk naik ke pipa
delivery dan juga menekan air ke bawah yang membuat (check valve) menutup. Dan
air dari bawah tidak bisa naik lagi karena kini tekanan dari tangki udara sama
atau lebih besar dari tekanan air dari bawah.
Fungsi Tusen Klep (Check Valve)
Agar air dibawah dapat naik lagi, maka diperlukan
tekanan tambahan. Tekanan tambahan ini didapat dari tumbukan air (air hammer).
Water Hammer
Water hammer diciptakan dengan cara menghentikan air
yang mengalir. Sehingga air mengalir berbalik arah dan bertumbukan. Misalnya
dengan melakukan buka tutup keran. Mungkin ini yang disebut non-self-acting ram
pump.
Agar pompa aktif bergerak sendiri maka perlu mekanisme
buka-tutup aliran secara otomatis, yaitu dengan katup buang. Pada saat katup
buang tertutup karena tekanan/dorongan air maka air membalik dan terjadi water
hammer. Karena air di katup mengalir balik maka tekanan pada tutup berkurang,
dan karena dorongan pegas maka katup bergerak turun dan membuka. Setelah
terjadi water hammer dan katup buang terbuka, kembali air mengalir lewat katup
buang. Katup buang terangkat hingga kembali menutup aliran. Kembali air
mengalir balik dan terjadi water hammer. Sementara gerakan menutup check valve
berkontribusi pada tambahan tekanan air yang mengalir ke katup buang.
0 komentar:
Posting Komentar